Text
Perbandingan Teknik Budidaya Tanaman Bayam Brazil (Alternanthera Sissoo) Dalam Wiremesh Tower Garden dan Lahan Konvensional
Sebuah kota akan memiliki ketergantungan pada wilayah desa di sekitar kota, yang
pada dasarnya memiliki penyedia makanan. Salah satu permasalahan di perkotaan
adalah alih fungsi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian hingga menyebabkan
kurangnya areal pertanian di kota tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektivitas metode budidaya WTG dibandingkan dengan metode
konvensional dan mengetahui respon pertumbuhan dan hasil bayam Brasil ketika
ditanam secara vertikal pada WTG. metode dan mengetahui respon pertumbuhan dan
hasil bayam Brasil ketika ditanam secara vertikal pada WTG. Penelitian ini
dilaksanakan di Kebun Percobaan dan Laboratorium Program Studi
Agroekoteknologi, Fakultas Sains, Teknik, dan Desain Universitas Trilogi pada bulan
Agustus hingga November 2022. WTG dan budidaya konvensional ditempatkan di
area dengan ukuran plot yang sama sehingga dapat dibandingkan secara adil. WTG
diatur dengan jarak 60 cm satu sama lain dengan lima replikasi dan budidaya
konvensional dilakukan pada 5 bedengan dengan ukuran 1 x 2 m2. Budidaya bayam
Brasil menggunakan WTG menunjukkan hasil yang lebih rendah dibandingkan
dengan budidaya konvensional, namun berdasarkan variabel produksi WTG masih
dapat direkomendasikan untuk digunakan karena penggunaan lahan di WTG masih
belum optimal. Posisi tanam terbaik pada WTG adalah puncak WTG, diikuti oleh
posisi atas, tengah dan bawah berdasarkan variabel produksi
AET23/005 | AET 23/005 | Prodi Agroekoteknologi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain