Text
Peningkatan Keragaman Genetik Cabai Hias Melalui Hibridisasi
Cabai hias sebenarnya sudah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Namun, produksinya
masih rendah karena kendala rasa yang tidak begitu pedas. Oleh karena itu, diperlukan suatu upaya
peningkatan keragaman cabai hias untuk mendapatkan genotipe baru cabai hias yang tidak hanya
cantik namun memiliki rasa yang pedas. Salah satu kegiatan untuk meningkatkan keragaman
genetik cabai adalah dengan persilangan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat
keberhasilan persilangan antar tetua, (2) mempelajari rekombinasi karakter pada pasangan
persilangan, serta (3) mendapatkan informasi penggunaan tetua yang tepat dalam menghasilkan
varietas baru cabai hias. Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Program Studi
Agroekoteknologi. Penelitian ini menggunakan dua varietas cabai pedas (Katokon dan Pelita) serta
satu varietas cabai hias Ayesha IPB dan tujuh genotipe cabai hias (TR3, TR19, TR23, TR23B,
TR25H, dan TR25U) yang merupakan koleksi cabai hias milik Universitas Trilogi. Pengamatan
yang dilakukan adalah persentase keberhasilan persilangan antar tetua, karakter kualitatif dan
kuantitatif hasil persilangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan persilangan dari
1.757 kali persilangan yang berhasil memasuki masa panen hanya 29 buah, dengan persantase
tertinggi mencapai 6.9% pada pasangan tetua K x TR19 sedangkan terendah 1.2% pada tetua TR19
x A dan P x TR19. Perakitan varietas cabai hias telah berhasil dilakukan dengan menunjukkan
beberapa karakter yang diharapkan. Selain itu, diperoleh juga informasi bahwa rata-rata varietas
dan genotipe cabai mampu dijadikan sebagai tetua betina
AET23/006 | AET 23/006 | Prodi Agroekoteknologi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain