Text
Pemanfaatan rumput laut (eucheuma cottonii) sebagai bahan selai asal kepulauan seribu
Indonesia merupakan negara maritim dengan sekitar 70% wilayahnya terdiri atas lautan, sehingga menghasilkan sumber daya laut yang melimpah, salah satunya adalah rumput laut Eucheuma cottonii, yang banyak ditemukan di wilayah Kepulauan Seribu. Selama ini, E. cottonii umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku karagenan, sementara pemanfaatannya sebagai bahan pagan masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk selai berbahan dasar rumput laut dengan asam sitrat, serta mengevaluasi sifat fisikokimia dan tingkat penerimaan konsumen terhadap produk tersebut. Penelitian ini menggunakan empat konsentrasi asam sitrat yang berbeda, yaitu 0.1%, 0.2%, 0.3%, dan 0.4% sebagai perlakuan. Penelitian dilakukan secara duplo dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dan analisis statistik dilakukan menggunakan perangkat lunak SPSS 26 untuk uji ANOVA. Jika terdapat perbedaan nyata, maka dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menuniukkan bahwa formulasi dengan penambahan asam sitrat sebesar 0.1% (FI) merupakan formulasi yang paling disukai berdasarkan warna, tekstur, rasa, dan daya oles. Selai F1 memiliki warna yang cerah, rasa yang enak, tekstur gel yang lembut, serta mudah dioleskan. Meskipun total padatan terlarut (Brix) pada formulasi F1 belum memenuhi standar nasional sebesar 65%, karakteristik keseluruhan dari formulasi F1 menunjukkan bahwa selai rumput laut berbahan dasar E. cottonii berpotensi menjadi alternatif pangan yang sehat dan inovatif, serta dapat mendukung pemanfaatan sumber daya laut lokal.
ITP25/007 | ITP 25/007 | Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan (Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain