Text
Hubungan antara status perkawinan dan upah: studi empiris pada pekerja generasi Z di Indonesia
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh status pernikahan terhadap tingkat upah pekerja Generasi Z di Indonesia dengan mempertimbangkan faktor individual dan struktural. Data yang digunakan berasal dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) periode 2018-2023 dengan metode regresi logistik serta analisis marginal effect. Hasil menunjukkan bahwa pekerja menikah atau pernah menikah lebih berisiko menerima upah di bawah UMP, terutama perempuan. Faktor lain yang berpengaruh adalah jenis kelamin, sektor ekonomi, jenis pekerjaan, jam kerja, pendidikan, keterampilan, dan lokasi tempat tinggal. Pekerja sektor industri dan jasa, serta pekerja formal, justru lebih rentan terhadap upah rendah. Temuan juga mengindikasikan adanya bias gender, di mana jam kerja panjang tidak selalu meningkatkan peluang upah layak, sementara pendidikan tinggi menurunkan risiko upah rendah. Keterampilan lebih bernilai bagi laki-laki dibanding perempuan, sedangkan tinggal di perkotaan relatif menguntungkan perempuan namun memperbesar tantangan bagi laki-laki. Secara keseluruhan, ketimpangan upah Generasi Z dipengaruhi ole kombinasi faktor individu dan struktur pasar kerja. Ole karena itu, diperlukan kebijakan ketenagakerjaan yang komprehensif, inklusif, dan sensitif gender untuk mengurangi kerentanan pekerja dan mendorong terciptanya kesetaraan upah di Indonesia.
EKP25/003 | EKP 25/003 | Prodi Ekonomi Pembangunan (Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain