Text
Analisis biaya pokok jasa dengan metode Time Driven Activity Based Costing (TDABC) untuk menetapkan tarif konsultasi di kinik fisioterapi (studi: klinik physioactive indonesia)
Kebutuhan masyarakat akan layanan fisioterapi terus meningkat, namun penetapan tarif yang tidak didasarkan pada struktur biaya aktual berpotensi menimbulkan distorsi margin dan menurunkan efisiensi operasional. Penelitian ini bertujuan menghitung biaya pokok jasa serta mengevaluasi penetapan tarif konsultasi fisioterapi di Klinik Physioactive Indonesia menggunakan metode Time-Driven Activity-Based Costing (TDABC). Metode ini dipilih karena mampu mengestimasi biaya berdasarkan konsumsi waktu aktual dan kapasitas sumber daya. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif menggunakan data operasional tahun 2024 pada tiga kategori durasi layanan, yaitu 30, 45, dan 60 menit. Hasil analisis menunjukkan biaya pokok jasa berbasis TDABC masing-masing sebesar Rp 563.079, Rp 711.476, dan Rp 859.872, dengan tarif wajar berbasis cost-plus pricing sebesar Rp 732.003, Rp 996.066, dan Rp 1.289.808. Sementara itu, tarif aktual klinik pada tahun 2024 hanya Rp 620.000, Rp 930.000, dan Rp 1.240.000, yang mengindikasikan adanya praktik undercosting untuk layanan 30 dan 45 menit, serta selisih tipis pada layanan 60 menit. Analisis juga menemukan unused capacity tertinggi pada resepsionis sekitar 66%, yang berpotensi menimbulkan pemborosan biaya. Volume layanan tertinggi tercatat pada durasi 45 menit (6.915 sesi atau 94,1% dari total sesi), menunjukkan adanya dominasi beban aktivitas pada satu jenis layanan. Temuan ini menegaskan bahwa penerapan TDABC memberikan informasi biaya yang lebih akurat, yang dapat digunakan sebagai dasar objektif untuk peninjauan kembali struktur tarif serta pengelolaan kapasitas yang lebih efisien dan berkelanjutan.
| AKU25/042 | AKU 25/042 | Prodi Akuntansi (Ruang Skripsi & Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain