Final_Project
Pengaruh Pembangunan Infrastruktur Jalan Layang Jakarta - Cikampek II Terhadap Perekonimian Jawa Barat
Penelitian ini dilakukan untuk (1) Menganalisis pengaruh dan peranan investasi di
sektor konstruksi (pembangunan infrastruktur jalan tol layang Jakarta-Cikampek II) dalam
pembentukan struktur perekonomian Jawa Barat (2) Menganalisis tingkat keterkaitan ke
depan dan ke belakang sektor konstruksi dengan sektor ekonomi lainnya, (3) Menganalisis
penyebaran dan sektor kunci (leading sector) pada sektor konstruksi, (4) menganalisis
dampak investasi sektor konstruksi terhadap Multiplier output, pendapatan, dan tenaga
kerja di Jawa Barat.
Data dalam penelitian ini adalah data tabel input-output Provinsi Jawa Barat Tahun
2015 Atas Dasar Harga Produsen yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa
Barat.
Hasil kajian ditemukan bahwa sektor konstruksi memiliki pengaruh dan peranan
kuat terhadap struktur perekonomian terutama dalam struktur permintaan dan penawaran
(59,18%), struktur Penanaman Modal Tetap Bruto (46,48%), struktur pendapatan rumah
tangga (54,59%), struktur Nilai Tambah (54,69%), Struktur jumlah tenaga kerja (56,85%),
struktur Impor (38,5,11%), dan struktur penerimaan pajak (33,06%). Hasil analisis
Keterkaitan dan Penyebaran menunjukkan bahwa sektor konstruksi kurang mampu untuk
mendorong pertumbuhan sektor hilirnya. Melainkan sektor industri yang paling berperan
penting terhadap sektor hilirnya. Ditemukan juga bahwa sektor konstruksi termasuk sektor
yang mampu untuk mendorong (menarik) pertumbuhan sektor hulunya. Tetapi diketahui
juga bahwa sektor Pengadaan Listrik, Gas adalah sektor yang paling mampu berkontribusi
terhadap sektor hulunya termasuk terhadap sektor konstruksi. sehingga sektor konstruksi
tidak dikategorikan sebagai sektor kunci (sektor prioritas 1) Sedangkan kategori sektor
kunci diraih oleh sektor industri dan sektor pengadaan listrik dan gas. Multiplier output
sektor konstruksi menempati urutan kedua baik kategori tipe I maupun tipe II, di mana
urutan teratas diraih oleh sektor pengadaan listrik dan gas, Multiplier pendapatan sektor
konstruksi tipe I berada di urutan ke 8 dan tipe II menempati urutan ke 9, di mana urutan
yang pertama ditempati sektor jasa-jasa, Multiplier tenaga kerja sektor konstruksi baik tipe
I dan tipe II menempati urutan ke 8, di mana urutan yang pertama ditempati sektor jasa
lainnya,
Diharapkan agar pengambil kebijakan di bidang sektor konstruksi di Provinsi Jawa
Barat tetap memberikan stimulus pada sektor ini dan mengambil kebijakan substitusi
penggunaan barang dan jasa yang bersumber dari impor pada sektor konstruksi ke produkproduk dalam negeri serta melakukan kajian dan perencanaan yang matang dalam
penentuan jalur dari jalan tol yang menghubungkan antar wilayah tersebut agar peran dari
investasi infrastruktur jalan tersebut benar-benar mampu menciptakan dampak ekonomi
yang lebih baik. Dan Jika tujuan dari pembangunan itu adalah untuk meningkatkan output,
maka sebaiknya investasi dilakukan pada sektor pengadaan listrik dan gas, namun jika
tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga maka
sebaiknya investasi di alokasikan pada sektor jasa-jasa, dan jika tujuannya untuk
mengurangi pengangguran maka sebaiknya investasi di alokasikan pada sektor jasa lainnya
karena sektor ini memiliki nilai multiplier yang disaran merupakan nilai yang paling tinggi
di antara sektor lainnya.
EKP 21/001 | Referensi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain