Final_Project
Identifikasi Kualitas Biji Kopi Pasca Sangrai Menggunakan Metode Backpropagation (Studi kasus : San9an Coffe Roastersy)
San9a Coffee Roastery merupakan perusahaan yang mengolah dan menjual
produk olahan biji kopi sudah di sangrai. Proses sangrai merupakan proses
pemanggangan biji kopi sebelum dapat dibuat bubuk kopi, dalam proses
pemanggangan tersebut memiliki hasil yang tidak serupa. Setelah dilakukan proses
sangrai maka diperlukan tahapan seleksi yang berguna untuk memilah biji kopi
berkualitas tanpa cacat, untuk menentukan kualitas dari biji kopi yang bagus
diperlukan beberapa orang tenaga kerja yang bertugas untuk melakukan seleksi biji
kopi karena dibutuhkan ketelitian untuk dapat menyeleksi biji kopi gagal. Biji kopi
gagal (defect) akan merusak cita rasa dari biji kopi yang nantinya akan disajikan,
biji kopi pasca sangrai yang defect biasanya muncul akibat kesalahan pada tahapan
proses seleksi pada saat berbentuk berries atau green beans yang kurang teliti.
Sehingga kadar air pada biji kopi menjadi berkurang dan mengakibatkan cacat pada
biji kopi, faktor gigitan serangga juga dapat mengakibatkan biji kopi tersebut
defect. Melalui biji kopi defect para roastery dapat mengetahui adanya kesalahan
dalam tahapan sangrai. Biji kopi defect memiliki bentuk fisik seperti hangus, patah
dan distorsi bentuk.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu proses identifikasi biji kopi,
menggunakan jaringan syaraf tiruan menggunakan algoritma backpropagation,
untuk pengenalan ciri biji kopi diambil menggunakan citra digital. Pengambilan
data citra digital akan diambil menggunakan kamera dan selanjutnya akan diolah
menggunakan image processing pada setiap klasifikasi biji kopi, data yang telah
didapatkan pada tahapan sebelumnya akan digunakan sebagai data latih pada dalam
metode jaringan syaraf tiruan. Penggunaan algoritma backpropagation diharapkan
untuk mengurangi kemungkinan kegagalan pada tahapan identifikasi kualitas biji
kopi. Dalam penelitian ini didapatkan hasil berupa identifikasi biji kopi dapat
dilakukan dengan metode backpropagation, nilai akurasi tertinggi pada tahapan
pelatihan dalam penilitian ini adalah 99.7%. Nilai rata – rata akurasi tertinggi
pelatihan dan pengujian tertinggi adalah 99% dan nilai MSE terbaik adalah
2.4956e.
TI 21/020 | Referensi | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain