Text
Simulasi learning automata based AODV pada komunikasi vehicle to vehicle di jaringan vanet
Kemajuan teknologi informasi telah mengubah industri transportasi, khususnya pada smart car yang dilengkapi dengan teknologi canggih. Sensor ultrasonik digunakan dalam teknologi ini untuk memancarkan gelombang ultrasonik dan menerima pantulan gelombang dari kendaraan atau penghalang di sekitarnya, sehingga dapat menghitung jarak dengan akurat. Penelitian juga berkembang di bidang komunikasi Vehicle to Vehicle (V2V) dalam jaringan Vehicular Ad-Hoc Network (VANET). Komunikasi V2V pada jaringan VANET memungkinkan smart car untuk menerima informasi jarak dari kendaraan di sekitarya. Hal ini memungkinkan smart car untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti memberikan peringatan pengemudi alau bahkan mengaktifkan sistem pengereman otomatis untuk menghindari tabrakan. Komunikasi V2V pada jaringan VANET memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan berkendara untuk generasi kendaraan selanjutnya, dan menarik perhatian dari pegeliti. industri, dan pemerintah. Namun, pergerakan kendaraan yang cepat dan chamis dalam komunikasi V2V pada jaringan VANET dapat memengaruhi kinerja protokol routing AODV dalam menyampaikan paket data antar kendaraan. Kegagalan link dapat terjadi saat kendaraan bergerak dengan kecepatan yang berbeda, yang menyebabkan ketidakstabilan milai end-to.end delay yang dihasilkan oleh protokol routing AODV. Oleh karena itu, pengembangan dan modifikasi protokol yang lebih baik dan efektif diperlukan. Salah satu modifikasi protokol AODV yang diusulkan adalah LA-AODV, yang mengintegrasikan metode pembelajaran mesin untuk meningkatkan kinerja protokol routing. Penelitian ini hertjuan untuk meningkatkan kinerja protokol routing AODV pada komunikasi V2V di jaringan VANET dengan menggunakan algoritma Learning Automata. Berdasarkan hasil yang di dapatkan LA-AODV dan AODV memiliki kelebihan den kekurangan. Berdasarkan hasil yang di dapatkan LA-AODV memiliki kelebihan dalam Flow /D dengan nilai paling baik di 54 pada node 20 di waktu 10 detik, Avarage Throughput dengan nilai 114,821 Kbps pada node 20 di waktu 50 detik, dan End to End Delay dengan nilai 6,84 ns pada node 20 di waktu 10 detik. Sebaliknya AODV memiliki kelebihan dibandingan LA-AODV dari sisi Packet Loss Ratio dengan nilai 19% pada node 30 dan 55 di waktu 50 detik, dan Packet Delivery Ratio dengan nilai 80% pada node 30 dan 55 di waktu 50 detik.
TI23/009 | TI 23/009 | Prodi Teknik Informatika (Ruang Skripsi & Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain