Text
Faktor-faktor yang berpengaruh pada keselamatan kerja nelayan tangkap di cilincing jakarta utara saat berlayar dan melakukan penangkapan ikan di laut
Pekerjaan pada kapal penangkap ikan di laut merupakan pekerjaan yang tergolong membahayakan sehingga rawan timbul kecelakaan kerja. Kinerja keselamatan armada kapal-kapal penangkap ikan ditunjukkan dengan tingkat kecelakaan fatal kapal penangkap ikan dan posisi risiko kecelakaan armada kapal penangkap apakah berada pada posisi yang unacceptable risk, intermediate risk atau acceptable risk (risiko yang tidak dapat diterima, risiko menengah atau risiko yang dapat diterima).
Penyebab kecelakaan pada kapal ikan, yaitu rendahnya kesadaran awak kapal tentang keselamatan kerja dalam wilayah penangkapan dan kegiatan penangkapan, rendahnya penguasaan kompetensi keselamatan pelayaran dan penangkapan ikan. Kapal tidak dilengkapi peralatan keselamatan pelayaran sebagaimana seharusnya. Cuaca buruk seperti gelombang besar serta kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam penggunaan peralatan keselamatan kerja. Pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dan wawancara kepada para nelayan penangkap ikan di Cilincing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor apa saja yang berpengaruh pada kecelakaan kerja para nelayan penangkap ikan Cilincing saat melaut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kejadian kecelakaan yang sering dialami oleh nelayan penangkap ikan Cilincing adalah terpeleset, tercebur ke laut, kapal bocor dan tabrakan dengan kapal lain. Penyebab kecelakaan kerja yang pernah dialami nelayan Cilincing adalah kurangnya pengetahuan untuk menghindari kecelakaan, alat keselamatan yang kurang lengkap dan kurang memadai, kapal yang kurang layak serta kurangnya alat bantu navigasi. Tingkat pengetahuan nelayan penangkap ikan Cilincing tentang keselamatan jiwa cukup baik karena mereka beberapa kali mendapat pelatihan tentang keselamatan dan alat-alat keselamatan jiwa di laut dari Syahbandar Tg. Priok. Terdapat beberapa nelayan yang masih mengandalkan pengetahuan tradisional tentang keselamatan melaut dengan dasar pengalaman yang diturunkan secara turun temurun dari nenek moyangnya serta memadukan ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui penyuluhan oleh pemerintah maupun swasta.
Diperlukan upaya pencegahan dan mitigasi untuk menurunkan risiko kecelakaan melalui berbagai hal, yakni: (1) pelatihan kompetensi keselamatan dan pelayaran bagi para nakhoda dan ABK, (2) peningkatan safety awareness bagi pemilik kapal, Syahbandar pelabuhan perikanan, pengawas kapal perikanan, penyuluh dan pengajar pada lembaga pendidikan dan pelatihan perikanan, pemuka masyarakat nelayan dan keluarga nelayan, penegakan hokum atas keselamatan kapal perikanan, (3) membangun standar pendidikan dan pelatihan dan sertifikasi pelaut perikanan, standar kapal penangkap ikan, standar pengawakan dan membangun sistem ketenagakerjaan pada kapal penangkap ikan.
SKR23/133 | SKR 23/133 | Prodi Manajemen (Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain