Text
Stadia kematangan dan jenis kemasan buah belimbing tasikmadu (Averhoa carambola) dalam mempertahankan mutu dan memperpanjang masa simpan
Belimbing (Averrhoa carambola) merupakan buah yang berasal dari Asia Tenggara dan saat ini tersebar di seluruh dunia terutama di daerah tropis, Indonesia merupakan salah satu negara penghasil buah belimbing. Ketersediaan buah belimbing di Indonesia memiliki keterbatasan karena sifat buah belimbing yang mudah rusak dan berkulit tipis sehingga proses transpirasi sangat mudah terjadi. kerusakan buah belimbing dapat diatasi dengan perlakuan pascapanen antara lain memanen buah belimbing pada tingkat kematangan yang tepat dan pengemasan yang tepat sehingga proses distribusi tidak menyebabkan kerusakan buah belimbing. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan stadia kematangan buah belimbing yang tepat untuk memperpanjang masa simpan dan mempertahankan kualitas buah belimbing dan mendapatkan kemasan yang tepat untuk buah belimbing selama proses distribusi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroekoteknologi Universitas Trilogi. Proses pemanenan dan packing dilaksanakan di Attaqie Farm, Tuban, Jawa Timur. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2022 - Maret 2023. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama yaitu stadia kematangan terdiri dari 2 taraf yaitu : stadia kematangan 4 dan stadia kematangan 5. Faktor kedua adalah jenis pengemasan terdiri atas 4 taraf yaitu : kemasan kardus (kertas koran,), kemasan kardus (kertas koran dan foamnet), kemasan keranjang (kertas koran), keranjang (kertas koran dan foamnet). Hasil penelitian menunjukan stadia kematangan dan jenis kemasan untuk memperpanjang masa simpan buah belimbing dapat diterima oleh konsumen sampai pada hari ke-6 dengan perlakuan terbaik terdapat pada stadia kematangan 4 dengan jenis pengemasan keranjang+koran+foamnet. Perlakuan tersebut memiliki hasil yang baik ditunjukan dengan nilai batas skoring pada parameter persentase susut bobot nilai dibawah 10%, persentase kerusakan pada saat ditempat tujuan (0 HSP) sebesar 7.67% dan masa akhir konsumsi sebesar 30.83% pada 6 HSP, skoring rasa diatas nilai 3.5 pada 6 HSP, dan padatan terlarut total (PTT) dengan nilai 9.66. Hasil perlakuan stadia 4 keranjang+koran+foament pada 6 HSP untuk parameter skoring penampilan menunjukan nilai 3.16, skoring warna nilai 5.00 atau sangat tidak menarik, nilai °Hue pada 99.89 menunjukan warna kurang cerah, dan untuk asam tertitrasi total menunjukan nilai yang paling rendah dengan nilai 0.50.
AET24/001 | AET 24/001 | Prodi Agroekoteknologi (Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain