Text
Analisis laju pengeringan gumdrops berbahan baku puree pepaya ( carica papaya l. ) menggunakan tunnel dehydrator
Buah Pepaya (Carica papaya L.) tergolong buah yang popular dan digemari oleh semua lapisan masyarakat. Akan tetapi, setelah panen penyusutan hasil buah papaya tergolong tinggi hingga mencapai 45,6-100%. Kondisi ini disebabkan oleh daya kesegaran buah yang rendah yaitu 3-4 hari setelah panen. Untuk itu, diversifikasi pengolahan pepaya (Carica papaya L.) merupakan salah satu alternative untuk meminimalisir kerusakan terjadi pada buah segar dan juga untuk menambah keragaman pangan yang ada. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari karakteristik pengeringan buah papaya dengan cara menentukan kadar air,dan rendemen pengeringan pada berbagai tingkat suhu dan kecepatan udara pengering. Metode penelitian ini menggunakan perhitungan statistik. Hasil penelitian menunjukkan tingkat suhu 60oC, 70oC, dan 80oC. Suhu terbaik untuk laju penurunan adalah 70oC dilihat dari kurva yang lebih landai. Nilai kadar air paling tertinggi pada suhu 70oC pada menit ke-0 sebesar 69.16% dan menurun pada menit ke-300 sebesar 16%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produk gumdrops kering masih dalam batas standar yang telah ditentukan oleh SNI Hasil pengukuran warna untuk suhu 70oC dan 80oC, nilai L* pada suhu 70oC meningkat hingga 39.75, mengalami penurunan pada nilai a+ sebesar 5.6 dan b+ 13.8. Nilai L* suhu 80oC menurun 37.65 dan mengalami kenaikan yang signifikan pada nilai a+ yaitu 10.3 dan nilai b+ 17. Hal ini menunjukkan bahwa jika suhu pengeringan semakin ditingkatkan berpengaruh pada produk yang dikeringkan. Hasil penelitian pada vitamin C menunjukkan bahwa suhu pengeringan yang semakin tinggi menyebabkan kadar vitamin C yang tersisa di dalam produk gumdrops semakin rendah.
ITP24/002 | ITP 24/002 | Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan (Ruang Skripsi dan Tesis) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain