Final_Project
Analisis Kinerja Saham-saham Syariah Dibandingkan dengan JII, IHSG dan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2003-2005
Menjawab perkembangan sektor ekonomi yang berdasarkan Islam baik secara regional maupun internasional. Sebagai lembaga yang berwenang, Bapepam bekerjasama dengan pihak-pihak yang memiliki kompetensi seperti Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia, telah melakukan kajian yang mendalam bagi upaya pengembangan Pasar Modal Syariah di Indonesia. Kinerja saham syariah yang terdaftar dalam jakarta Islamic Index (JII) mengalami perkembangan yang cukup baik. Tahun 2004 terdapat 10 reksa dana syariah yang telah ditawarkan kepada masyarakat, walaupun total Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana syariah tahun 2004 ini baru mencapai 0.38 dari total NAB industri reksa dana di Indonesia, namun jika dibandingkan tahun 2003 total NAB reksa dana syariah meningkat sebesar 466.34 tetapi pada tahun 2003 hanya ada satu reksa dana yang efektif. Dari latar belakang permasalahannya, maka terdapat beberapa pertanyaan, yaitu apa yang dimaksud dengan lembaga pasar modal, Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan LQ-45 serta bagaimana kinerja saham-saham syariah jika dibandingkan dengan JII dan IHSG di Bursa Efek Jakarta periode tahun 2003-2005". Dari 30 saham syariah yang diteliti dengan teknik analisis data yang menggunakan metode pengukuran kinerja saham dengan rumus tingkat keuntungan saham (return), tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), tingkat risiko (standar deviasi) dan Aktivitas Volume Perdagangan (AVP), maka return kinerja 30 saham syariah yang diteliti pada tahun 2003 hingga 2004 meningkat sebanyak 65.23, artinya lebih baik jika dibandingkan dengan IHSG, LQ-45 dan JII. Ditinjau dari expected return secara umum 30 saham yang diteliti memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan indeks standar, jika dilihat dari Standar Deviasi 30 saham syariah lebih buruk. Maka secara kumulatif dari tahun 2003 sampai dengan bulan Juli 2005, semua standar deviasi dari saham-saham syariah lainnya lebih tinggi dibandingkan indeks yang dijadikan benchmark. Artinya secara umum risiko yang dimiliki lebih baik. Kemudian ditinjau dari persentase Aktivitas Volume Perdagangan (AVP) kinerja saham cukup baik. Dari hasil yang diperoleh disimpulkan bahwa ada hubungan positif antara expected return dengan AVP. Sebagai output penelitian, penulis menyarankan agar pengembangan pasar modal sebagai alternatif investasi perlu lebih ditingkatkan. Sehingga perlu diadakannya sosialisasi dan publikasi kepada masyarakat dan investor asing terutama investor dari Timur Tengah mengenai kualitas kinerja saham-saham syariah di Bursa Efek Jakarta, agar pera investor ini menanamkan sahamnya di bursa sehingga memajukan pekembangan perkonomian Indonesia."
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain