Text
Peningkatan Kemampuan Literasi Bahasa Melalui Pendekatan Kontekstual Siswa kelas III Pada Program MBKM Kampus Mengajar SDN Banjarsari Kabupaten Lebak-Banten
Literasi awalnya hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca, menulis, berhitung, dan menyimak. Kini, literasi memiliki makna yang lebih mendalam menjadi kemampuan untuk menggunakan, memahami, dan menciptakan referensi yang dibaca dan dikomunikasikan secara fleksibel dalam situasi yang berbeda. Data dari beberapa lembaga menunjukkan bahwa Indonesia dalam keadaan darurat literasi. Berdasarkan realita tersebut, pemerintah menggalakkan program literasi dalam kurikulum 2013. Literasi dalam pembelajaran bersinggungan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang dilaksanakan secara komprehensif. Hasil obervasi di kelas III SDN 1 Banjarsari membukitikan bahwa kemampuan membaca dan berbicara siswa masih rendah. Sehingga diperlukan pendekatan pembelajaran yang tepat seperti pendekatan kontekstual.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan literasi bahasa melalui pendekatan kontekstual pada siswa kelas III di SDN 1 Banjarsari . Pendekatan kontekstual dipilih oleh peneliti mengingat siswa usia sekolah dasar berada dalam tahap operasional konkret. Siswa akan lebih mudah memahami pengetahuan baru apabila disajikan secara visual, nyata, dan berada pada lingkungan sekitarnya.
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model Kemmis dan Tagart. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan non tes. Penelitian dilakukan sebanyak 3 siklus dan hasilnya dianalisis secara kualitatif. Perolehan hasil kemampuan literasi siswa pada pretest sebesar 47%. Meningkat angkanya pada siklus I menjadi 67% dan 77% pada siklus II. Pada siklus III hasilnya mencapai 87%. Sementara perolehan hasil aktivitas siswa dalam menerapkan pendekatan kontekstual pada siklus I sebesar 52%, 74% pada siklus II, dan bertambah menjadi 89% di siklus III. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas guru dengan pendekatan yang sama, yakni 72% pada siklus I, 85% di siklus II, dan pada siklus III mencapai 96%.
Berdasarkan data tersebut, terbukti bahwa literasi bahasa dapat meningkat melalui pendekatan kontekstual. Temuan tersebut diharapkan bisa menjadi solusi dalam masalah penerapan budaya literasi di sekolah dasar. Disarankan untuk menjalin kerja sama yang baik antara pihak sekolah, orang tua, lingkungan masyarakat, dan instansi terkait untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa sehingga dapat menjadi manusia yang literat
PGSD23/046 | PGSD23/046 | Prodi PGSD | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain